Jumat, 12 Desember 2008

Sahabat Kecilku

Bangun tidur kau semayamkan aku dengan tawa mu
apa yang bisa ku perbuat kala itu, tak ada
Ternyata kau lebih berharga dari selimut hati yang lain
Yang memberikan keistimewaan dihadapan hati-hati orang yang membenciku.
Aku tau betapa aku tak ingin mengecewakan kamu karena kekecewaan itu tak bisa mengembalikan semua senyuman tulus dari bibirmu yang mungil.
Kau begitu rapuh ketika ku katakan aku akan meninggalkanmu
Karena memang suatu saat nanti aku akan meninggalkanmu
Berlalu dengan kereta ku
Yang mungkin tak bisa kau minta tumpangan
Tapi terkadang hati berbicara lain karena renggutan mu begitu kuat terhadap hati ku sehingga nyaris teman-teman ku berlalu tapi untung semua itu ada sanggahan dari jiwaku.
Karena aku takkan pernah rela

Berjalan lah lebih ke depan lagi
Karena disana ku akan menunggumu dengan senyuman terindah yang pernah kumiliki

1 komentar:

redaksi mengatakan...

dalam gelap kamar kau menjinjing bulan di tanganmu meluapkan getir yang tak terucap mulutku.

Diam saja kau tanpamu
kemana saja bayang itu